KOTA CIREBON — Berdasarkan laporan We Are Social pada Januari 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 185 juta orang, atau sekitar 66,5% dari total populasi. Angka ini menunjukkan bahwa internet sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, di tengah kemudahan akses informasi, kemampuan untuk memahami, memilah, dan menggunakan informasi secara tepat juga semakin dibutuhkan. Di sinilah pentingnya literasi digital untuk memastikan setiap individu dapat memanfaatkan teknologi secara cerdas dan bertanggung jawab.
Literasi digital sejatinya adalah kemampuan kita dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan efektif. Jadi, bukan sekadar bisa mengakses internet atau media sosial, tapi juga berkaitan dengan keterampilan dalam mencari, mengevaluasi, membuat, dan menyampaikan informasi dengan kritis dan etis. Keterampilan ini sangat krusial, karena dapat menghindarkan kita dari informasi palsu atau hoaks, menjaga data pribadi tetap aman, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Selain itu, dengan literasi digital yang baik, kita bisa berpartisipasi dalam masyarakat digital dan memanfaatkan teknologi untuk meraih berbagai tujuan, baik untuk urusan pribadi maupun profesional.
Untuk membantu memahami dan mengasah keterampilan literasi digital secara lebih terstruktur, terdapat empat pilar utama yang menjadi acuan. Empat pilar CABE literasi digital ini dirancang oleh Ditjen Aptika Kominfo, Japelidi, dan SIBERKREASI untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, dan produktif. Apa sajakah pilar-pilar tersebut?

Cakap Digital (Digital Skills)
Pilar ini menekankan pentingnya kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola perangkat digital serta berbagai platform teknologi. Keterampilan dasar dari cakap digital seperti mengetahui cara mengoperasikan gadget atau aplikasi, dapat dikembangkan menjadi keterampilan yang lebih kompleks seperti coding, desain grafis, hingga analisis data. Tujuan utamanya adalah membekali masyarakat dengan kapasitas adaptif agar mampu mengikuti perkembangan teknologi di era digital.
Aman Digital (Digital Safety)
Di era digital, menjaga keamanan diri tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di ruang siber. Pilar ini mengajarkan bagaimana melindungi data pribadi dan menghindari berbagai risiko digital, seperti peretasan, penipuan online, cyberbullying, hingga pencurian identitas. Kesadaran akan pentingnya keamanan digital bisa dimulai dari langkah sederhana, seperti membuat kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentifikasi dua faktor, dan tetap waspada terhadap potensi ancaman siber.
Budaya Digital (Digital Culture)
Ruang digital memiliki ekosistemnya sendiri, lengkap dengan norma, nilai, dan dinamika sosial yang terus berkembang. Pilar budaya digital mengajak kita untuk memahami bagaimana berinteraksi dengan bijak di dunia maya, mengenali dampak teknologi terhadap dinamika sosial, serta berkontribusi secara positif di komunitas digital. Dengan literasi budaya digital yang baik, seseorang mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan tren dan memahami konteks sosial di balik interaksi daring.
Etika Digital (Digital Ethics)
Teknologi memang memberikan kebebasan berekspresi, tetapi tetap harus diimbangi dengan tanggung jawab moral. Pilar ini menekankan pentingnya memahami prinsip-prinsip etika dalam beraktivitas di dunia digital, seperti menjaga privasi, menghormati hak cipta, melindungi data pribadi, dan bersikap sopan saat berkomunikasi online. Etika digital bertujuan menciptakan ruang digital yang sehat, di mana setiap orang bisa berpartisipasi dengan penuh tanggung jawab tanpa melanggar hak orang lain.
Contoh Literasi Digital dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menggunakan Media Sosial secara Bijak: Tidak membagikan informasi pribadi yang sensitif dan menghindari penyebaran berita yang belum terverifikasi.
- Mengamankan Akun Pribadi: Menggunakan kata sandi yang kuat dan unik serta mengaktifkan autentifikasi dua faktor untuk mencegah peretasan.
- Mencari informasi yang Kredibel: Memverifikasi berita sebelum menyebarkannya dengan memeriksa sumber dan membandingkannya dengan sumber lain yang terpercaya.
- Menggunakan Internet untuk Belajar dan Berkarya: Mengikuti kursus online, membuat konten edukatif, atau memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kerja.
- Menghindari Penipuan Digital: Tidak mudah percaya pada tawaran investasi atau hadiah yang mencurigakan serta selalu memeriksa legalitas sebuah layanan digital.
- Berbelanja Online dengan Aman: Memeriksa reputasi toko atau penjual sebelum melakukan transaksi, menggunakan metode pembayaran yang aman, dan tidak memberikan data kartu kredit sembarangan.
- Menjaga Jejak Digital: Memahami bahwa semua aktivitas online dapat meninggalkan jejak yang bisa berdampak pada reputasi pribadi atau profesional, sehingga selalu berpikir sebelum membagikan sesuatu.
- Menggunakan Teknologi untuk Produktivitas: Memanfaatkan aplikasi pengelola tugas, kalender digital, dan alat kolaborasi online untuk meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan atau belajar.
- Mengajarkan Literasi Digital kepada Anak-anak: Membimbing anak dalam menggunakan internet dengan bijak, menetapkan batasan waktu layar, serta mengajari mereka cara mengenali dan menghindari konten berbahaya.
- Menghormati Hak Cipta dan Privasi Orang Lain: Tidak mengunggah atau menggunakan konten tanpa izin dari pemiliknya serta menghormati batasan privasi orang lain dalam dunia digital.
- Mengelola Waktu di Dunia Digital: Mengatur durasi penggunaan gadget agar tidak mengganggu produktivitas dan kesehatan mental.
- Menghindari Konten Berbahaya: Mewaspadai konten negatif seperti ujaran kebencian, pornografi, atau propaganda radikal yang dapat berdampak buruk pada individu maupun masyarakat.
- Menggunakan Platform Digital untuk Berjejaring: Memanfaatkan media sosial dan forum digital untuk membangun koneksi profesional serta berbagi pengetahuan yang bermanfaat.
- Mengikuti Perkembangan Teknologi dengan Kritis: Selalu update dengan perkembangan teknologi dan tren digital, namun tetap memilah informasi yang relevan dan berguna.
Dengan memahami dan menerapkan empat pilar literasi digital dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menjadi pengguna teknologi yang lebih cerdas, aman, dan bertanggung jawab. Mari kita tingkatkan kesadaran dan keterampilan dalam literasi digital, mulai dari memahami keterampilan teknis, membangun budaya digital yang positif, menjunjung tinggi etika digital, hingga menjaga keamanan di dunia maya.
Referensi:
- Alfiani, M., R., dkk. (2024). 4 Pilar Literasi Digital yang Perlu Diketahui Masyarakat Desa Tugu Utara. JP2N: Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Nusantara, 1(3), 240-247.
- Amalia, R. (2024). Literasi Digital: 4 Pilar, Contoh, dan Manfaatnya. Diakses pada 1 Februari, 2025, dari https://idwebhost.com/blog/literasi-digital-adalah/.
- Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi. (2023). 4 Pilar Literasi Digital. Diakses pada 1 Februari, 2025, dari https://fatek.unsrat.ac.id/informatika/4-pilar-literasi-digital/.
- Saputra, D., F. (2023). Literasi Digital untuk Perlindungan Data Pribadi. Jurnal Ilmu Kepolisian, 17(3), 1-8.
- Siberkreasi. (n.d.). 4 Pilar Literasi Digital – CABE (Cakap Aman Budaya Etika). Diakses pada 1 Februari, 2025, dari https://gnld.siberkreasi.id/modul/.
Penulis: Elsi Yuliyanti
Penyunting: Linda Suminar
Olah Grafis: Chintia Mega Kusuma
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon
Jalan Dr. Sudarsono No. 40, Kota Cirebon, 45134
https://dkis.cirebonkota.go.id
Instagram: @dkiskotacirebon @pemdakotacrb @ppidlapor.cirebonkota