CIREBON- Kunjungan Pjs. Wali Kota Cirebon, DR.H.Dedi Taufik.,M.Si ke Ruang Command Center Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, meninggalkan tugas khusus dalam melaksanakan program Kota Cerdas atau smart city, Kamis (22/3).
Tugas tersebut diberikan secara langsung oleh Dedi usai melihat berbagai program smart city yang sudah dan akan dilaksanakan di Kota Cirebon. Tugas tersebut merupakan tantangan bagi DKIS sebagai keseriusannya dalam menerapkan program smart city di Kota Cirebon. “Program smart city ini sudah sangat bagus, namun sayangnya belum ada wadah atau tempat percontohan sebagai role model dari smart city itu sendiri,” Tutur Dedi.
Dedi juga menjelaskan sangat disayangkan apabila di Kota Cirebon ini belum memiliki kampung smart city. Pasalnya berbagai progress yang telah dicanangkan oleh DKIS sangat menarik dan dapat memberikan perubahan bagi Kota Cirebon. Dedi juga menunjuk agar lokasi di kawasan kriyan barat dapat dijadikan sebagai salah satu lokasi yang dapat dijadikan role model dalam percontohan kampung smart city di Kota Cirebon.
“Kawasan kriyan ini kan memiliki image yang negatif seperti banyaknya pengangguran, gizi buruk, dan lain-lainnya. Sehingga dari sinilah harusnya kita bangun kriyan tersebut sebagai salah satu kawasan role model kampung smart city khusus di Kota Cirebon,” Imbuhnya.
Dedi juga menambahkan penerapan smart city tersebut, nantinya harus bisa memudahkan seluruh masyarakat di Kota Cirebon serta dapat memberikan pemahaman akan pentingnya IT di zaman sekarang.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Cirebon, Iing Daiman, S.IP.,M.Si menjelaskan mengenai PR yang diberikan Pjs. Wali Kota tersebut akan segera dilakukan pengkajian untuk melihat tipologi dan kebutuhan masyara kat yang berada di kawasan kriyan tersebut. “Tentunya kami akan melakukan pengkajian terlebih dahulu sebelum menerapkan kampung smart city tersebut. Karena penerapan tersebut jika tidak sesuai akan tidak menghasilkan manfaat baik bagi masyarakat sekitar maupun Kota Cirebon sendiri,” Ungkapnya.
Iing juga mengatakan kampung smart tidak di identifikasi bukan hanya pendekatan IT saja melainkan mengembangkan keahlian atau keterampilan di kawasan tersebut untuk kemudian dibantu menggunakan IT. “Seperti disana jika memang memiliki produk unggulan seperti hasil kreasi makanan maka kami akan membantu dalam memberikan arahan seperti bagaimana proses pengemasan yang baik dan cara marketingnya.” Tandasnya.