KOTA CIREBON — Pernahkah Anda membaca laporan yang penuh angka atau teks panjang dan merasa kewalahan? Banyak informasi penting akhirnya terlewat karena penyajiannya kurang menarik dan sulit dipahami. Inilah masalah utama komunikasi di tengah derasnya arus data. Dibutuhkan cara yang bukan hanya informatif, tetapi juga mampu memikat perhatian dan mempermudah pemahaman. Infografis hadir sebagai jawabannya.
Apa Itu Infografis?
Infografis adalah metode penyajian informasi yang menggabungkan data, teks, dan elemen grafis dalam satu tampilan visual yang terstruktur. Tujuan utamanya adalah menyederhanakan informasi kompleks agar mudah dipahami, tanpa mengurangi akurasi dan makna data yang disampaikan. Istilah infografis berasal dari gabungan kata information dan graphics, yang berarti penyampaian informasi melalui elemen visual.
Infografis tidak hanya sekadar menampilkan gambar atau dekorasi, tetapi mengedepankan empat prinsip utama:
- Kejelasan Informasi – konten harus valid, padat, dan relevan sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah.
- Daya Tarik Visual – desain harus mampu menarik perhatian audiens agar mereka tertarik membaca lebih lanjut.
- Efisiensi Waktu – pesan harus dapat dipahami dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan detik.
- Kemudahan Diingat – informasi divisualisasikan sedemikian rupa sehingga lebih melekat di ingatan audiens.
Dalam praktiknya, infografis memadukan berbagai elemen visual seperti warna, tipografi, ikon, ilustrasi, dan tata letak yang harmonis. Kombinasi ini menjadikan infografis jauh lebih komunikatif dibandingkan teks panjang yang cenderung melelahkan. Karena kemampuannya menyampaikan pesan secara ringkas, jelas, dan menarik, infografis kini menjadi salah satu media komunikasi penting di berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, pendidikan, bisnis, hingga publikasi digital.
Mengapa Infografis Efektif untuk Penyampaian Informasi?

Infografis mampu mengatasi tantangan komunikasi di tengah keterbatasan waktu dan kesenjangan literasi. Beberapa alasan mengapa infografis sangat penting:
- Menyederhanakan Informasi Kompleks. Infografis dapat merangkum data yang rumit menjadi bentuk visual yang lebih jelas dan mudah dicerna. Grafik, ikon, dan diagram membantu audiens memahami hubungan antar data yang sulit bila hanya disajikan dalam bentuk teks panjang.
- Meningkatkan Daya Tarik Informasi. Desain visual yang menarik—melalui kombinasi warna, tipografi, dan ilustrasi—mampu mengikat perhatian audiens. Informasi yang dikemas secara estetis cenderung lebih menarik minat baca dibanding paragraf teks yang padat.
- Mempercepat Pemahaman dan Interpretasi. Infografis memanfaatkan kekuatan visualisasi sehingga pesan inti dapat dipahami dalam hitungan detik. Otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat dibanding teks, sehingga infografis mempercepat interpretasi informasi penting.
- Mudah Diingat. Konten berbasis visual lebih melekat dalam memori dibanding teks murni. Dengan tata letak yang terstruktur dan ikon yang mudah dikenali, infografis membantu audiens mengingat informasi dalam jangka waktu lebih lama.
- Menjembatani Kesenjangan Literasi. Tidak semua audiens memiliki tingkat literasi yang sama. Visualisasi data membantu menjangkau kelompok masyarakat dengan kemampuan membaca yang beragam, sehingga pesan tetap dapat tersampaikan secara efektif.
- Fleksibel untuk Berbagai Media. Infografis bersifat serbaguna dan dapat digunakan di berbagai platform, mulai dari media sosial, laporan tahunan, presentasi kebijakan, artikel blog, hingga kampanye layanan publik. Fleksibilitas ini menjadikannya salah satu format komunikasi paling adaptif di era digital.
Elemen-Elemen Penting dalam Infografis
Untuk menciptakan infografis yang berkualitas, ada beberapa elemen utama yang harus diperhatikan:
- Warna
Warna bukan sekadar pemanis, tetapi alat komunikasi visual yang dapat memengaruhi persepsi dan emosi audiens. Pemilihan warna yang tepat membantu menonjolkan informasi penting, meningkatkan keterbacaan teks, dan memperkuat identitas visual.
- Tipografi
Tipografi adalah seni memilih dan menata huruf agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas. Dalam infografis, tipografi berfungsi memberikan penjelasan konkret pada grafis yang ditampilkan. Gunakan jenis huruf yang mudah dibaca, ukuran yang proporsional, serta jarak antar huruf yang sesuai. Hindari penggunaan teks yang terlalu panjang agar tampilan tetap ringkas.
- Tata Letak atau Layout
Penempatan elemen secara proporsional menciptakan keseimbangan visual. Tata letak yang baik memastikan alur informasi mudah diikuti oleh pembaca, dari informasi utama hingga detail pendukung. Dalam penataan layout, prinsipnya adalah saling mendukung antara emphasis (penekanan), sequence (urutan perhatian), balance (keseimbangan), dan unity (kesatuan).
- Visual
Visual mencakup ilustrasi, ikon, grafik, diagram, maupun foto. Elemen ini berperan menarik perhatian, memperjelas informasi, dan membantu meningkatkan daya ingat. Visual yang digunakan harus relevan, sederhana, dan mendukung pesan inti.
Cara Membuat Infografis yang Baik

Agar infografis benar-benar efektif dan mudah dipahami, proses pembuatannya harus dilakukan secara terencana. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Tentukan Tujuan dan Kenali Audiens. Mulailah dengan memahami pesan utama yang ingin disampaikan serta siapa penerimanya. Penentuan tujuan ini akan memengaruhi gaya desain, konten yang ditampilkan, dan media distribusinya.
- Kumpulkan dan Seleksi Data yang Tepat. Pastikan data yang digunakan akurat, terbaru, dan relevan dengan tema. Hindari informasi yang berlebihan karena dapat mengganggu fokus audiens.
- Susun Alur Informasi Secara Logis. Rangkai informasi mulai dari inti pesan, kemudian detail pendukung. Struktur yang jelas memudahkan pembaca memahami isi infografis.
- Buat Sketsa Awal. Rancang layout sederhana untuk menentukan posisi teks, ikon, grafik, serta penggunaan warna. Sketsa awal membantu menciptakan visual yang terstruktur dan konsisten.
- Optimalkan Elemen Visual. Gunakan ikon, ilustrasi, atau grafik yang sesuai dengan konten. Pastikan desain tidak terlalu padat agar perhatian pembaca tetap tertuju pada informasi penting.
- Perhatikan Aspek Keterbacaan. Gunakan ukuran huruf yang proporsional, warna dengan kontras yang cukup, dan tipografi yang mudah dibaca. Hal ini memastikan pesan tetap jelas meskipun dilihat dalam berbagai perangkat.
- Lakukan Uji Baca dan Revisi. Sebelum dipublikasikan, mintalah pendapat pihak lain. Masukan ini penting untuk memastikan pesan tersampaikan secara efektif dan tidak ada kesalahan informasi.
Infografis bukan sekadar tren desain, melainkan alat komunikasi strategis yang menggabungkan akurasi data dengan kreativitas visual. Dengan memanfaatkan infografis, pesan yang awalnya kompleks dapat disampaikan dengan lebih ringkas, menarik, dan mudah dipahami. Maka, jika ingin pesan Anda lebih efektif dan berkesan, saatnya memulai dengan infografis.
Referensi:
- Hostinger. (2025). Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Efektif untuk Berbagai Tujuan. Diakses dari https://www.hostinger.com/id/tutorial/cara-membuat-infografis.
- Mariati, M., Anderson, J., Yussyca, Y., & Angela, S. J. (2022). Elemen Visual pada Infografis: Studi Infografis Karya Mahasiswa Mata Kuliah Identitas Merek. Dalam Seri Seminar Nasional Ke-IV Universitas Tarumanegara Tahun 2022 (hlm. 103–110). Universitas Tarumanagara.
- Miftah, M., N., Rizal., E., & Anwar, R., K. (2016). Pola Literasi Visual Infografer dalam Pembuatan Informasi Grafis (Infografis). Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan: 4(1), 87-94.
- Saptodewo, F. (2014). Desain Infografis sebagai Penyajian Data Menarik. Jurnal DESAIN: 1(3), 163-218.
Penulis: Elsi Yuliyanti
Penyunting: Linda Suminar
Olah Grafis: Elsi Yuliyanti
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon
Jalan Dr. Sudarsono No. 40, Kota Cirebon, 45134
https://dkis.cirebonkota.go.id
Instagram: @dkiskotacirebon @pemdakotacrb @ppidlapor.cirebonkota