Berita

Festival Literasi 2025: Budaya Baca dan Ketahanan Berpikir dengan Dukungan Literasi Digital DKIS dan RTIK

11 Desember 2025
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK
129
Bagikan ke
Festival Literasi 2025: Budaya Baca dan Ketahanan Berpikir dengan Dukungan Literasi Digital DKIS dan RTIK

KOTA CIREBON — Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon bersama Relawan TIK (RTIK) berperan aktif dalam Festival Literasi 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Cirebon. Keterlibatan DKIS dan RTIK menjadi bagian penting dalam memperkuat literasi digital masyarakat, sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Cirebon membangun masyarakat yang cerdas, berbudaya, dan tangguh menghadapi derasnya arus informasi. Festival ini dibuka pada Senin (8/12/2025) oleh Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, S.A.P., M.Si., di kantor DISPUSIP.

Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa kota yang maju tidak hanya bertumpu pada infrastruktur, tetapi pada warganya yang memiliki daya nalar tinggi.

“Pintu menuju nalar yang sehat adalah literasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tantangan literasi masa kini semakin kompleks karena ekosistem digital tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga banjir misinformasi, disinformasi, dan hoaks. Karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar keterampilan menggunakan gawai, tetapi kemampuan berpikir kritis, memverifikasi informasi, serta bersikap bijak terhadap setiap paparan digital.

Selain literasi digital, Wali Kota menyoroti pentingnya literasi budaya di tengah arus globalisasi. Tradisi, cerita, dan sejarah Kota Cirebon harus terus dihidupkan agar identitas daerah tetap kuat di kalangan generasi muda.

“Kita harus mampu menceritakan kembali kisah-kisah tentang Cirebon secara menarik, terutama kepada generasi muda, agar identitas kita tetap kuat,” katanya.

Ia mengapresiasi peran DISPUSIP dalam menghidupkan kembali semangat literasi melalui festival ini dan mendorong kolaborasi antara sekolah, komunitas, pegiat TBM, serta relawan literasi. Peran keluarga pun ditegaskan sebagai fondasi utama, dengan ajakan agar orang tua membangun kebiasaan membaca di rumah dan membatasi waktu depan layar.

“Orang tua adalah guru pertama. Mari kita alokasikan waktu membaca bersama, berdiskusi, dan tidak tenggelam terlalu lama pada layar,” jelasnya.

Kepala DISPUSIP Kota Cirebon, Gunawan, ATD., DEA., menjelaskan bahwa Festival Literasi 2025 berlangsung selama lima hari, 8–12 Desember, dengan rangkaian kegiatan seperti talkshow literasi, workshop, bedah buku, bedah naskah kuno, dongeng anak, sesi berbagi dengan psikolog anak, lomba membaca, lomba mewarnai, pertunjukan seni, hingga parade band komunitas lokal.

“Kami ingin festival ini menjadi ruang belajar yang terbuka untuk semua, bukan sekadar acara seremonial,” ujarnya.

Memasuki Rabu (10/12/2025), antusiasme semakin tinggi dengan hadirnya siswa-siswi dari berbagai sekolah dasar dan menengah, seperti SDN 1 Sunyaragi, SDN 2 Sunyaragi, SDN Bima, SDN 3 Cangkol, hingga SMPN 4 Kota Cirebon. Berbagai komunitas dan instansi meramaikan acara, termasuk Perpus UIN SSC, Komunitas TBM, BPK Penabur, UCIC, PT Gramedia, CV Inriz Pratama, serta RTIK Kota Cirebon sebagai mitra resmi DKIS.

GambarGambarPada hari tersebut, DKIS menghadirkan sesi materi literasi digital oleh Dea Deliana Dewi, S.I.Kom dari DKIS dan Cholis dari RTIK. Materi ini mengajak pelajar menggunakan perangkat digital secara bijak, termasuk memahami pentingnya pengaturan waktu penggunaan gawai. Cholis menekankan bahwa anak-anak perlu memiliki batasan yang jelas dalam menggunakan handphone, baik dari sisi usia maupun durasi pemakaian.

“Sebaiknya ada batasan umur ketika anak memegang handphone, sekurang-kurangnya usia 10 tahun. Idealnya anak-anak menggunakan handphone cukup 1–2 jam, dan sebaiknya digunakan untuk edukasi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa akses informasi serta media sosial harus disesuaikan usia agar anak tidak terlibat dalam tindakan cyberbullying maupun penyebaran hoaks.

Stand RTIK menjadi salah satu pusat perhatian di area festival. Anak-anak disambut dengan permainan tradisional yang dikemas menjadi media edukasi literasi digital, seperti papan permainan, ular tangga, dan engklek literasi digital. Setiap langkah permainan memberikan pertanyaan atau tantangan mengenai keamanan digital, misinformasi, dan etika bermedia sosial.

Festival Literasi 2025 menjadi ruang kreativitas bagi sekolah, komunitas, serta masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran literasi informasi dan digital sejak dini. Kehadiran RTIK sebagai mitra strategis DKIS memperkuat pesan bahwa literasi digital dapat diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak. Dengan ragam kegiatan dari tanggal 8 hingga 12 Desember, festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus melahirkan generasi Cirebon yang cerdas, kritis, dan bijak dalam menggunakan teknologi serta menyikapi arus informasi.

Pengolah Informasi: Aisyiyah Respati (Siswa PKL MAN 2 Kota Cirebon)
Penulis: Dea Deliana Dewi
Penyunting: Elsi Yuliyanti
Dokumentasi: Dok. Relawan TIK

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon
Jalan Dr. Sudarsono No. 40, Kota Cirebon, 45134
https://dkis.cirebonkota.go.id
Instagram: @dkiskotacirebon @pemdakotacrb @ppidlapor.cirebonkota

Bagikan ke